Istri : Pah, Anuku gatel!
Suami : Garuk aja mah
Istri : gk mau, pengen di garukin papah!!
Suami : ok sini!! *ambil sikat WC*
Istri : *gampar Suami*
Suami : *ngeles* gak kena... Gak kenaa...*geol2*
=======
Suami : Mah, papah macuk angin, kerokin donk *wajah melas*
Istri : hmm... Boleh pah *wajah manis*
Istri : mkch istriku Chayank *Buka baju*
Istri : *ambil golok* udh siap pah!
Suami : aiisshhhiks..... *ngunyah balsem*
=====
Buahahahaaaa...
Jadi intinya : siapa yg udah Lihat status ini tapi gak Like dan Bagikan, gue doain dapat jodoh Koplak, amiin....
Apa lu liat2!!
.
.
.
.
.
Kaboorr......
Kisah paling mengharukan...
Siapakan Tisu dan simak baik-baik hingga akhir cerita !!
~ Cinta yang Salah ~
[ Cuman bayar LIKE dan COMMENT ]
‘ Tingalkanlah apa yang tak pantas kamu pertahankan.
Terlalu sia-sia jika waktumu hanya dihabiskan untuk bartahan dalam kesedihan ‘
*****
Barang terakhir telah naik keatas pick up. Dalam hitungan menit, aku akan pergi meninggalkan rumah ini. Rumah yang sempat menciptakan segores kenangan pahit. Kusapu dengan pandangan setiap sudutnya. Tak ada yang berubah kecuali keadaannya yang telah kosong tanpa perabot. Ada gulir bening menetes dipipi. Jika nanti dia datang, dia tak akan menemukanku lagi untuk sekedar membukakan pintu. Semua telah berakhir, dengan rentetan kecewa di dalam hati. Cintaku terlupakan olehnya, cintaku hanya sekedar pelepas kejenuhannya.
“ Vee … “ sebuah tangan menepuk bahuku.
“ ya Rey … “ aku memalingkan muka setelah mengusap tetesan air bening yang jatuh dengan sendirinya.
“ berangkat yuk ! kesian sopirnya nunggu dari tadi “ ujar Rey memperhatikanku seksama seraya meraih pergelangan tanganku.
“ iya Rey … “ aku mengangguk.
Mobil pick up itu melaju pelan, membelah dinginnya malam. Sedang aku dan Rey menguntitnya dengan mobil lain di belakang. Dari spion aku masih mencuri pandang rumah itu hingga tak terlihat lagi. Rey meraih kepalaku lalu membenamkan di bahunya. Halus dia mengusap rambutku. Ku rindukan saat-saat seperti ini bersamanya, bersama orang yang kucinta tapi itu bukan Rey. Mustinya saat ini, dia yang ada bersamaku bukannya Rey, harusnya Pras. Tahukah Pras bahwa aku merindukannya walaupun aku berusaha melupakannya ?!
Begitu dalam kekecewaan yang di ciptakan Pras, hingga ku putuskan untuk meninggalkannya. Aku sering di buat menangis olehnya. Yang Pras tau aku mencintainya, yang Pras tau aku tak akan pernah bisa berpisah darinya. Tapi Pras tak pernah tau, bahwa karena luka, apapun bisa terjadi. Pras yang tak pernah tau apa-apa tentang cinta.
*****
Malam kian beranjak. Semua barang masih belum seluruhnya tertata rapi. Di tempat baru ini aku akan memulai hariku, berteman kesendirian. Rey pun sudah sedari tadi berpamitan. Meninggalkanku hanya seorang diri dengan malam. Aku tak pernah tahu mengapa malam selalu membuatku takut. Sedang aku tak pernah tahu apa yang akan terjadi. Aku tak pernah tahu, mengapa jangkrik- jangkrik pun berhenti menjerit saat aku duduk di teras memandang gelapnya malam.
Angin pun menjadi tak bersahabat, menjadi semakin dingin dan terasa makin hampa. Sedang yang aku inginkan hanyalah teman … teman yang bisa mengerti akan semua sedihku. Tentang semua hal yang aku takutkan …
Tentang kamu … Pras.
Tentang cinta yang ku pahatkan pada langit, yang bulan dan bintang pun menyaksikannya.
Yang terukir dari hati yang tulus dan putih, untuk yang paling tersayang dan yang paling berarti. Untuk sesuatu yang paling abadi …
Seseorang yang mampu tahu, seseorang yang mampu mengerti arti kesendirian yang ku rasa.
Dan seseorang yang bisa memahami arti sebuah amarah dan kesakitan.
Hingga ketika aku tertidur, ku dengar nyanyian hujan menyambut tetesan air mata yang kembali bergulir.
Tuhan …
Meski hanya untuk sesaat …. Izinkan aku bermimpi indah.
*****
Pagi masih menyisakan mendung tapi hujan tak lagi turun. Ku sibak korden, melalui jendela aku menghirup udara segar hari ini. Aku amat suka dengan bau khas tanah yang tersapu tetesan air hujan. Masih memikirkanmu, dalam kesepian yang tiada batas ini ... aku hanya mengingatmu. Mengingat pertemuan yang tak sempat berakhir bahagia. Seminggu bukanlah waktu yang cukup untuk kita saling mengenal satu sama lain. Kebersamaan kita, kedekatan kita, telah menimbulkan rasa yang tak sepantasnya.
Pras …
Apa dan bagaimanapun kamu, setidaknya pernah hadir dalam hatiku. Memang dalam kecewa yang kurasa, tapi itu tak bisa buatku untuk secepatnya melupakanmu.
Masih teringat akhir dari pertemuan kita beberapa hari lalu sebelum aku memutuskan pindah dan meninggalkanmu ….
Saat itu, ku tunggu datangmu dengan cemasnya. Aku memakai gaun terindah milikku dan berusaha terlihat secantik mungkin. Tetapi hingga malam kian larut, sosokmu tak pernah datang menemuiku.
Aku kecewa, aku kembali menangis. Di bawah hujan aku berlari … berteriak menumpahkan segala kekesalan hati. Tak kusangka jeritanku mengundang perhatian seorang wanita cantik bergaun merah marun, terlihat begitu seksi. Dengan tangannya, dia mengusap buliran air hujan bercampur airmata di pipiku.
“ kamu Vee … ?? “ tanyanya waktu itu, ku jawab dengan anggukan.
Kuperhatikan dengan cermat wanita cantik itu. Sepertinya wajahnya tak asing lagi dimataku. Tangannya masih berada di bahuku, mengusap perlahan dengan tatapan aneh.
“ siapa anda ? “ tanyaku menyelidik.
Masih di bawah guyuran air hujan, wanita itu menjawab ragu ….
♥
♥
♥
“ ya amplop Vee …. Yey lupa yak ?? apa eike kelihatan cantik sekarang ?? nih eike … Pras … Prasetyawati, …. Iicchh sebel deh !! “
GUBRRAAKK …
Aku pingsan seketika.
Siapakan Tisu dan simak baik-baik hingga akhir cerita !!
~ Cinta yang Salah ~
[ Cuman bayar LIKE dan COMMENT ]
‘ Tingalkanlah apa yang tak pantas kamu pertahankan.
Terlalu sia-sia jika waktumu hanya dihabiskan untuk bartahan dalam kesedihan ‘
*****
Barang terakhir telah naik keatas pick up. Dalam hitungan menit, aku akan pergi meninggalkan rumah ini. Rumah yang sempat menciptakan segores kenangan pahit. Kusapu dengan pandangan setiap sudutnya. Tak ada yang berubah kecuali keadaannya yang telah kosong tanpa perabot. Ada gulir bening menetes dipipi. Jika nanti dia datang, dia tak akan menemukanku lagi untuk sekedar membukakan pintu. Semua telah berakhir, dengan rentetan kecewa di dalam hati. Cintaku terlupakan olehnya, cintaku hanya sekedar pelepas kejenuhannya.
“ Vee … “ sebuah tangan menepuk bahuku.
“ ya Rey … “ aku memalingkan muka setelah mengusap tetesan air bening yang jatuh dengan sendirinya.
“ berangkat yuk ! kesian sopirnya nunggu dari tadi “ ujar Rey memperhatikanku seksama seraya meraih pergelangan tanganku.
“ iya Rey … “ aku mengangguk.
Mobil pick up itu melaju pelan, membelah dinginnya malam. Sedang aku dan Rey menguntitnya dengan mobil lain di belakang. Dari spion aku masih mencuri pandang rumah itu hingga tak terlihat lagi. Rey meraih kepalaku lalu membenamkan di bahunya. Halus dia mengusap rambutku. Ku rindukan saat-saat seperti ini bersamanya, bersama orang yang kucinta tapi itu bukan Rey. Mustinya saat ini, dia yang ada bersamaku bukannya Rey, harusnya Pras. Tahukah Pras bahwa aku merindukannya walaupun aku berusaha melupakannya ?!
Begitu dalam kekecewaan yang di ciptakan Pras, hingga ku putuskan untuk meninggalkannya. Aku sering di buat menangis olehnya. Yang Pras tau aku mencintainya, yang Pras tau aku tak akan pernah bisa berpisah darinya. Tapi Pras tak pernah tau, bahwa karena luka, apapun bisa terjadi. Pras yang tak pernah tau apa-apa tentang cinta.
*****
Malam kian beranjak. Semua barang masih belum seluruhnya tertata rapi. Di tempat baru ini aku akan memulai hariku, berteman kesendirian. Rey pun sudah sedari tadi berpamitan. Meninggalkanku hanya seorang diri dengan malam. Aku tak pernah tahu mengapa malam selalu membuatku takut. Sedang aku tak pernah tahu apa yang akan terjadi. Aku tak pernah tahu, mengapa jangkrik- jangkrik pun berhenti menjerit saat aku duduk di teras memandang gelapnya malam.
Angin pun menjadi tak bersahabat, menjadi semakin dingin dan terasa makin hampa. Sedang yang aku inginkan hanyalah teman … teman yang bisa mengerti akan semua sedihku. Tentang semua hal yang aku takutkan …
Tentang kamu … Pras.
Tentang cinta yang ku pahatkan pada langit, yang bulan dan bintang pun menyaksikannya.
Yang terukir dari hati yang tulus dan putih, untuk yang paling tersayang dan yang paling berarti. Untuk sesuatu yang paling abadi …
Seseorang yang mampu tahu, seseorang yang mampu mengerti arti kesendirian yang ku rasa.
Dan seseorang yang bisa memahami arti sebuah amarah dan kesakitan.
Hingga ketika aku tertidur, ku dengar nyanyian hujan menyambut tetesan air mata yang kembali bergulir.
Tuhan …
Meski hanya untuk sesaat …. Izinkan aku bermimpi indah.
*****
Pagi masih menyisakan mendung tapi hujan tak lagi turun. Ku sibak korden, melalui jendela aku menghirup udara segar hari ini. Aku amat suka dengan bau khas tanah yang tersapu tetesan air hujan. Masih memikirkanmu, dalam kesepian yang tiada batas ini ... aku hanya mengingatmu. Mengingat pertemuan yang tak sempat berakhir bahagia. Seminggu bukanlah waktu yang cukup untuk kita saling mengenal satu sama lain. Kebersamaan kita, kedekatan kita, telah menimbulkan rasa yang tak sepantasnya.
Pras …
Apa dan bagaimanapun kamu, setidaknya pernah hadir dalam hatiku. Memang dalam kecewa yang kurasa, tapi itu tak bisa buatku untuk secepatnya melupakanmu.
Masih teringat akhir dari pertemuan kita beberapa hari lalu sebelum aku memutuskan pindah dan meninggalkanmu ….
Saat itu, ku tunggu datangmu dengan cemasnya. Aku memakai gaun terindah milikku dan berusaha terlihat secantik mungkin. Tetapi hingga malam kian larut, sosokmu tak pernah datang menemuiku.
Aku kecewa, aku kembali menangis. Di bawah hujan aku berlari … berteriak menumpahkan segala kekesalan hati. Tak kusangka jeritanku mengundang perhatian seorang wanita cantik bergaun merah marun, terlihat begitu seksi. Dengan tangannya, dia mengusap buliran air hujan bercampur airmata di pipiku.
“ kamu Vee … ?? “ tanyanya waktu itu, ku jawab dengan anggukan.
Kuperhatikan dengan cermat wanita cantik itu. Sepertinya wajahnya tak asing lagi dimataku. Tangannya masih berada di bahuku, mengusap perlahan dengan tatapan aneh.
“ siapa anda ? “ tanyaku menyelidik.
Masih di bawah guyuran air hujan, wanita itu menjawab ragu ….
♥
♥
♥
“ ya amplop Vee …. Yey lupa yak ?? apa eike kelihatan cantik sekarang ?? nih eike … Pras … Prasetyawati, …. Iicchh sebel deh !! “
GUBRRAAKK …
Aku pingsan seketika.
Sumber : Ocehan Pocong Saropah vs Parman cs