Wednesday, January 23, 2013

Tutorial Sederhana Dengan FumeFX


Setelah membuat postingan tentang pengenalan FumeFX beberapa waktu lalu, akhirnya kali ini saya membuat tuttorialnya juga...
Tuttorial FumeFX kali ini saya buat sesedarhana mungkin, karena intinya sih hanya untuk pengenalan tool-tool dasarnya saja. Jadi, mohon maaf kalo ntar hasilnya gak bagus-bagus amat (maklum om, saya juga baru belajar FumeFX). Ok, langsung aja ya....
-Pertama, kita buat dulu garis area FumeFX. Disinilah area yang akan digunakan untuk simulasi. Untuk membuatnya, klik panel create > Geometry > klik menu dropdown lalu pilih FumeFX >Klik tombol FumeFX.  drag mouse di viewport untuk membuat area.
-Setelah membuat garis area nya, sekarang kita akan membuat sumber apinya. Klik panel Create> Helpers > dimenu dropdown, pilih FumeFX > klik Simple Src. Simple Src ini adalah tipe sumber api paling sederhana, karena bisa langsung disimulasikan.
-sekarang seleksi garis area FumeFX. Di panel Modify, buka tampilan utama FumeFX dengan mengklik ikon FumeFX UI.
 -Sekarang, kita memasuki jendela pengaturan FumeFX. Pada  tab general, atur spacing =3. Scroll ke bawah, dan tentukan folder output path. Folder ini untuk menyimpan file output FumeFX saat simulasi.
-Pada tab Obj/Src, klik tombol ikon pick dan klik objek Simple Src pada viewport yang akan menjadi sumber api.
-Sekarang api sudah bisa disimulasikan. Tekan tombol start simulation.

Tampak ada jendela baru muncul, dan untuk melihat simulasi, klik tombol Open review window. Selamat, anda baru saja membuat simulasi api!!!
-Ok, tekan cancel untuk membatalkan simulasi. coba tekan tombol F9 pada keyboard untuk merendernya. Api tampak tenang dan tidak tampak hebat.

Api seperti ini cocok untuk membuat api pada lilin. Kalo anda mau api tampak gila dan berkobar-kobar, ayo kita rubah sedikt nilai pada simulasi. Cekidot...
-Agar api tampak membara, pada tab simulation atur nilai X dan Y Turbulence = 3, sementara Z Turbulence =5.
-Supaya api berkobar ke atas, kurangi nilai Gravity = 0,2. Selain itu, atur juga Buoyancy = 2 danVortocity = 1
-Di parameter fuel, kurangi nilai Burn Rate=10 dan Expansion=0,5.  Ini agar gerakan membakar api semakin cepat. Lebih jelasnya lagi dalam mengganti nilai, silahkan lihat pada gambar.
-Ok, sekarang coba tekan play simulation. Api sudah tampak membara tapi kurang realistis. Itu karena nilai spacing terlalu besar.
-Kita ke tab general. Atur nilai spacing=1,5 agar api tampak detil. Semakin kecil nilai spacing, maka semakin detil juga apinya. Namun, waktu simulasi akan jadi lebih lama. So, bijaksanalah...
-Setelah nilai spacing di ubah, saya mendapatkan hasil seperti ini:
-Jika hasilnya tidak seperti yang anda inginkan, coba bereksperimen dengan nilai-nilai pada tab simulation. Selain itu, saya juga menambahkan nilai amount pada temperatur menjadi 480 pada tab Obj/Src agar produksi api menjadi lebih banyak....
-Oh, ya... selain simulasi, FumeFX juga mendukung pengaturan render seperti warna api dan asap. Untuk mengaturnya, masuk ke tab Rendering. Untuk merubah warna api, silahkan klik pada kotak berwarna orange dan pilih warna yang anda inginkan. Kalau ingin lebih bervariasi lagi, klik kanan kotak tersebut dan pilih key mode. Di sini anda bisa mengatur komposisi warna api lebih bebas lagi. Sebagai contoh, saya mengatur warna api saya seperti ini:
Ya, semoga tuttorial sederhana ini bermanfaat untuk semuanya. Walaupun hasilnya kurang bagus, tapi saya harap minimal anda sudah tahu fungsi dari tool-tool utama FumeFX ini. Kalau ada yang kurang mengerti, mengenai langkah-langkahnya, silahkan bertanya di kotak komentar. Ditunggu komentarnya om...
READ MORE - Tutorial Sederhana Dengan FumeFX
Monday, January 21, 2013

Tutorial Thinking Particle


Thinking Particle merupakan plugin berbasis sistem partikel untuk 3DS MAX. Plugin ini cukup rumit untuk dipelajari karena diperuntukkan untuk proffesional yang ingin membuat efek visual tanpa batas. Untuk selengkapnya tentang Thinking Particle bisa anda lihat pada postingan saya sebelumnya, karena pada postingan ini saya akan mencoba membuat tuttorial sederhana bagaimana membuat dan mengatur partikel sederhana menggunakan Thinking Particle. Cekidot...
-Buka program 3DS MAX anda. Pastikan Cebas Thinking Particle sudah terinstal.

-pada command panel Create > Geometry > Particle System > Thinking. Tempatkan ikon thinking particle pada viewport.

-Klik tombol properties untuk membuka tampilan utama Thinking particle.

-Matikan  tombol Edit on the fly agar perubahan bisa dilihat secar berkala. Lalu aktifkan ceklis show mesh agar particle berbentuk objek bisa ditampilkan.
-Sekarang masuk ke panel ‘particle group’. klik tombol create untuk membuat grup baru. Namai grup tersebut ‘Partikel’.
-Skarang, dipanel ‘DynamicSet’ buat dynamicset baru dengan menekan tombol create. Ubah namanya menjadi ‘sembur’. Dynamicset ini akan mendefinisikan apa yang akan dilakukan partikel.

-Seleksi dynamicset ‘sembur’, lalu pada panel create Plilih operator > pada menu dropdown, pilihgenerate Position Born. Klik/masukkan pada panel wire setup.

-Coba lihat pada viewport dan geser time slider. Maka akan terlihat partikel tersembur dari titik tengah viewport. Untuk mengatur semburan agar lebih bervariasi, coba bereksperimen dengan nilai pada parameternya. Kalau anda sudah terbiasa dengan Pflow, maka anda tidak akan terlalu kesulitan saat mengatur parameter ‘Position Born’ ini...

-Bentuk partikel sekarang berupa tick kecil yang tidak akan terlihat kalau di render. Untuk merubah bentuknya, kita harus mengturnya sedikit. Cara yang paling sederhana adalah menambahkan operator ‘Std Shape’. Pada panel create klik operator > shape > std shape. Masukan ke wire setup didekat ‘Position Born’.
-Sambungkan output Born Particle pada ‘Position Born’ ke input Particle pada ‘Std Shape’ . pada parameter Std Shape, klik menu dropdown dan pilih cube agar partikel menjadi bentuk kubus.
-Coba lihat pada viewport. Bentuk partikel belum berubah menjadi kubus, karena bentuknya yang masih sangat kecil. Untuk memperbesarnya, pada parameter ‘Position Born’ perbesar Size=2. Sekarang, partikel pun berubah menjadi kubus.

-Sekarang, kita akan mengatur agar Partikel keluar dari sebuah objek teapot (teko). Pada panel create klik tombol Helper > Position > Surface Pos. Tempatkan pada wire setup.

-Buat objek teko pada viewport dengan mengklik panel Create > Geometry > Teapot.
-Supaya objek teapot dapat didefinisikan oleh operator Thinking Particle, tambahkan Helper Node. Klik Helper > Standard > Node. Tempatkan didekat ‘Surface Pos’. Sambungkan output node pada‘Node’ ke input node pada ’Surface Pos’. Lalu, pada parameter ‘node’ klik tombol pick node dan klik objek teapot pada viewport.
-Lihat pada viewport, maka partikel akan keluar dari objek teapot.

-Lihat pada parameter Surface Pos, disini anda bisa mengatur keluarnya partikel dari objek. Bisa dari vertex, edge, atau bisa dari bagian tertentu dari objek menggunakan Material ID.

-Sekarang, kita akan membagi Objek teapot menjadi beberapa material. Caranya, klik kanan pada objek teapot > Convert to > Convert to Editable Poly.

-Pada modifier Editable Poly, klik tanda plus (+) dan pilih Element. Klik element tutup teko, dan aturset ID = 2.

 -Sekarang, klik element corong, lalu atur set ID = 3. 

-Kembali ke tampilan utama Thinking Particle, pada parameter Surface Pos pilih face dengan Mat. ID= 2, maka partikel akan keluar hanya dari tutupnya saja.

-Sekarang, atur Mat. ID = 3, maka partikel akan keluar hanya dari corongnya saja.

-Agar arah semburan miring, pada parameter ‘Position Born’ , atur nilai Direction X sehingga hasilnya seperti partikel tersembur dari lubang corong.

-Hasilnya, partikel seolah tersembur dari lubang sorong. Tapi, kurang alami karena tidak ada gaya gravitasi.
 -Untuk memperbaikinya, buat dynamicset baru dengan nama ‘Gravitasi’.
-Seleksi dynamicset gravitasi, dan pada panel create klik tombol group > partikel. Masukan ke panel wire setup.
-Agar dipengaruhi gaya gravitasi, tambahkan operator force. Klik tombol Operator > Dynamics > Force. Atur nilai Strength=-20. Jika kita memasukkan nilai plus 20, maka partikel bukannya jatuh kebawah, malah akan melayang ke atas.
-Taraaa...... Partikel akan dipengaruhi gaya gravitasi dan jatuh ke bawah jika kecepatannya melemah.

-Sekarang, kita akan menambahkan material pada partikel. Buka material editor lalu pada self illumination, ceklis color dan ubah menjadi putih. Drag slot ke tombol di parameter Std Shape pada Thinking Particle.

-Agar pergerakan partikel lebih menarik, klik kanan ikon Thinking Particle. Pada tab general, aftifkan motion blur, pilih image dan atur multiplier=8.

Saya menambahkan material pada objek teko, dan menambahkan kotak beserta lantai ditambah lampu omni. Hasilnya:

READ MORE - Tutorial Thinking Particle
Saturday, January 19, 2013

Thingking Particle


Pada postingan kali ini saya akan memperkenalkan satu plugin 3DS MAXyang sangat Powerfull. Plugin ini bisa anda gunakan untuk membuat visual effect yang luar biasa. Namanya Cebas Thinking Particle, Plugin berbasis sistem partikel untuk 3DS MAX yang menawarkan kekuatan tanpa batas.

Thinking Particle merupakan generasi baru dalam sistem partikel uintuk 3DS MAX. Thinking Particle mengkombinasikan kondisi dan operator yang tak terbatas untuk digunakan dalam sistem partikelnya. Seperti C++ yang membuka dunia tak terbatas untuk pembuat software, Thinking Particle pun menawarkan kekuatan yang sama untuk pengguna 3DS MAX.

Thinking Particle menawarkan sistem patikel yang fungsional seperti dalam pemrograman. Tapi, tidak seperti pemrograman yang harus menuliskan kode tentunya, disini Thinking Particle menggunakan“Wire Setup Interface” yang dapat membuat pengguna 3DS MAX untukmendefinisikan aturan dan kondisi yang dapatmengontrol partikel dan perilakunya. Itulah sebabnya, anda dapat melakukan apapun pada partikel tanpa batas!! Sudah banyak studio dunia yang memakainya untuk keperluan visual effect proffesional. Bahkan, film seperti Die Hard, Final Destination dan 2012 pun memakai Thinking Particle untuk menciptakan efek luarbiasanya.

Ehm, itulah beberapa informasi tentang Thinking Particle yang saya dapat dari Manual Helpnya. Memang, Thinking Particle merupakan pilihan no wahid saat ini untuk menciptakan efek partikel. Operatornya lengkap, jadi anda bisa membuat apa saja. Tapi untuk mempelajarinya, sulitnya sampai gak ketulungan... (menurut saya). Coz, untuk menguasainya harus mengerti minimal tentang seluk-beluk dan logika pemrograman. Pas waktu saya nyoba Thinking Particle pertama kali, lihat UI nya saja bikin garuk-garuk kepala. Sumpah, bingung!

Untungnya, Thinking Particle menyertakan tuttorial sederhana dalam manual helpnya. Minimal ada pencerahan dikit. Waktu itu besoknya UN, daripada tambah stress mendingan ditunda dulu... (orang lain belajar buat UN, eh...saya malah utak-atik beginian. . .heheh..)

Ya, hanya itu yang bisa saya tulis mengenai Thinking Particle. Kalau tertarik,silahkan klik disini untuk informasi dan pembelian. Sukses...
READ MORE - Thingking Particle
Friday, January 18, 2013

PINJEMI DULU !!!



Akibat tekanan Ekonomi, pasutri Sum dan Parto Hijrah ke Jakarta cari kerjaan.
Setelah ngalor ngidul nggak dpt kerjaan, akhirnya Sum diminta Parto utk jadi PSK

Saat pertama mulai pekerjaan ini sebuah angkot datang menghampiri…. sopirnya kesengsem dengan paras Sum yang ayu alamiah….

”Jeng… berapa tarifnya ?” tanya si sopir.

Sum kaget… karena emang tanpa persiapan mateng, sampe mo pasang tarif berapa juga kagak tahu, akhirnya ia menoleh ke belakang pohon tempat Parto mengawasinya dari jauh.

”Bentar Mas….. “katanya pada sopir angkot.

Ia menghampiri Parto,minta nasihat ….
Parto bilang : “Sum… kowe minta lima puluh ribu”
Sum kembali lagi ke sopir angkot dan bilang : ” lima puluh ribu mas….”

"Wah… mahal yah….. awakku cuma ada 30 ribu…. boleh nggak…..”

Sum bingung lagi… dan ia kembali ke balik pohon tanya Parto

”Mas … dia punyanya cuman tiga puluh ribu…gimana ?”
Parto nyahut : “Bilang deh… kalo 30 ribu ya cuman dapat SERVICE TANGAN…..”

Sum balik lagi : “Mas… 30 ribu pake tangan aja, mau ?”
Sopir yg udah kebelet… setuju….

Mobil diparkir di tempat gelap…. dan di kursi depan si sopir mempelorotkan celananya dan xxxxxx (sensor).

Giliran Sum akan melaksanakan tugasnya…. ia terkesima melihat ANU nya si Sopir…dan ia bilang kepada si Sopir : “Mas… tunggu sebentar ya……”

Ia buru-buru balik lagi ke tempat Parto bersembunyi dan bilang kepada suaminya

”Mas Parto…. sampeyan ada duit 20 ribu nggak?
Kalo ada mbok tolong DIPINJAMKAN dulu ke Sopir itu…."
READ MORE - PINJEMI DULU !!!

Tentang FumeFX


FumeFX merupakan salah satu plugin 3DS MAX yang paling terkenal. Jika biasanya anda menggunakan 3DS MAX untuk modeling, rendering, maupun simulasi benda padat, dengan tambahan plugin FumeFX anda bisa membuat simulasi api, asap, gas, maupun ledakan yang realistis. Banyak pembuat efek visual dunia yang menggunakan FumeFX untuk film-film besar seperti Spiderman 3, Iron Man, Superman Returns, 2012 dan masih banyak lagi yang membuktikan bahwa kemampuan FumeFX dalam menciptakan simulasi api dan asap tidak diragukan lagi

FumeFX ini sangat canggih, karena simulasi berdasar pada efek fisika dari perilaku api dan asap dunia nyata, sehingga menghasilkan animasi partikel rumit yang realistis. Selain itu, kita bisa bebas mengatur semburan, gravitasi, angin, dan ledakan yang akan membuat animasi api yang lebih bervariasi. Ini berarti, anda bisa membuat animasi api yang lebih realistis, lebih cepat dan lebih mudahdibandingkan dengan plugin animasi api lainnya.
Untuk tampilan, FumeFX mempunyai antarmuka yang tidak terlalu rumit, asal anda bisa bahasa inggris saja...^_^. Kalau anda sudah tidak asing dengan alat simulasi seperti rayfire, reactor atau Thinking Particle, anda tak akan kesulitan dalam mengeksplorasi tool-tool FumeFX ini, karena perintahnya hampir sama, tapi dengan kasus berbeda karena disini yang disimulasikan adalah api dan asap.

Ok, itulah sedikit pengenalan tentang FumeFX. kalau anda tertarik dengan dunia visual effect/VFX, cepat install FumeFX pada 3DS MAX anda karena FumeFX termasuk plugin yang sangat powerfull. Anda bisa membeli FumeFX disini. 

Semoga bermanfaat, dan jangan lupa komentarnya om... 
READ MORE - Tentang FumeFX

Cara Membuat Cincin Dengan 3Ds Max

Pada tulisan kali ini, saya akan menjelaskan Tutorial 3DS Max tentang cara membuat cincin dengan 3DS Max.

Ok, disini akan dibahas mulai dari modeling cincin, material sampai teknik renderingnya. untuk modeling, saya membuat cincin dari Tube yang di ubah bentuknya dengan Editable Poly. Untuk materialnya, menggunakan material standar yang diberi Raytrace agar mereflesikan objek sekitar. Dan . . . hasil yang saya dapat adalah sebagai berikut

Yupz, cukup realistis mengingat rendering hanya pakai Scanline renderer saja, tanpa engine mental ray. Berikut adalah langkah-langkahnya

1.pada panel create > geometry > tube lalu drag pada viewport untuk membuat objek tube tersebut. atur nilai Radius1=34Radius2=35 dan Height=18. Atur juga nilai height seg=1cap segs = 1, dan side segs=20.

2. di panel Modifier, klik menu Modifier List lalu pilih Edit Poly.


3. klik tanda plus (+) pada Edit Poly untuk menguraikan mode seleksi, lalu pilih Border. Pada viewport Front, seleksi semua Edge yang berdiri tegak (Vertical) lalu klik tombol Connect Setting. Pada jendela connect edge, atur Edge=3.

4. Masih dalam keadaan Edge terseleksi, gunakan Select and Scale untuk memperbesar daerah tengah cincin sehingga bentuknya agak melengkung seperti gambar dibawah.


5.Sekarang, seleksi hanya edge yang berada ditengah lalu perbesar kembali dengan tombol select and scale sedikit saja.

6. Ubah mode seleksi menjadi Edge, lalu seleksi Edge yang berada di atas dan bawah cincin seperti gambar dibawah

7. klik tombol Chamfer Setting, lalu pada jendela Chamfer Edge yang muncul, atur nilai Edge=2dan Chamfer Amount=0,1.

8. Supaya permukaan cincin lebih mulus, tambahkan Modifier List: Turbo Smooth denganIteration=2.


9. Tambahkan objek Plane pada Scene. Atur nilai Width=1000 dan Length=1000 sehingga pada viewport tidak terlihat ujungnya.

10. Buka Material Editor, lalu pada rollout Shader Basic Parameter ganti Blinn menjadi Multi-Layer. Di grup First Specular Layer, atur color warna kuning kecoklat-coklatan dan atur Level=241dan Glossiness-91.
Selanjutnya, di Grup Second Specular Level, atur warnanya sama seperti di grup Second Specular Level (kuning kecoklat-coklatan). Atur nilai Level=82 dan Glossiness=16.


11. Pada Rollout Maps, aktifkan ceklis Reflection. Klik tombol None, lalu pilih Raytrace.


12. Nah, diparameter Raytrace pada Rollout Background, pilih Radio (pilihan berbentuk bulat) didekat tombol None. Klik tombol None lalu pilih Bitmap. Silahkan pilih gambar Environment atau pemandangan yang anda miliki. Disini, saya menggunakan gambar Lakedusk.jpg. Sekarang, drag material ini ke objek cincin di viewport . . .

13. Aktifkan slot kedua lalu buka Rollout Maps. Aktifkan Ceklis Reflection lalu klik tombol None dan pilih Raytrace.

14. Di parameter Raytrace ini, buka Rollout Attenuation. Pada Falloff Type, pilih Linear dan pada Ranges atur nilai Start=0 dan End=10. Material ini adalah material untuk lantai atau Plane. Pada parameter Raytrace saya mengatur Falloff dan nilai Ranges-End=10 supaya bayangan cincin mempunyai gradiasi pada ujungnya. anda bisa bereksperimen dengan nilai ini untuk mendapatkan hasil yang lebih sempurna. Ok, jangan lupa drag Material ini ke objek Plane . . .


15. Ok, supaya tampak lebih realistis tambahkan cahaya. Buatlah lampu dengan type Direct Lightdan posisikan arah sorotan dan letaknya seperti gambar dibawah.


16. Aktikan ceklis On pada Shadow dengan tipe Raytraced Shadow. pada Rollout Directional Parameter atur Hotspot/Beam=118 dan Fallof/Field=309.


17. Terakhir, untuk memberikan kesan Berpendar tekan tombol F10. Pada Tab Advanced Lightingcoba atur nilai Bounce=1 dan Volume=5. Ini akan membuat objek yang merefleksikan objek lain tampak berpendar jika tersorot cahaya. Selain itu, ini juga akan membuat efek Caustic pada lantai.


Perbedaan jika render menggunakan Advanced Lighting terlihat dari efek berpendar dari objek yang tersorot cahaya sehingga menghasilkan caustic pada lantai. untuk lebih jelasnya, silahkan lihat pada dua gambar dibawah:


Gambar yang pertama, render tanpa mengaktifkan Advance Lighting, dan yang kedua render dengan mengaktifkan Advance Lighting. terlihat bedanya kan ? Nah, silahkan bereksperiman dengan nilai-nilai yang ada pada parameter tersebut untuk mendapatkan hasil yang realistis. namun resikonya, proses rendering akan menjadi semakin lambat dan lama tergantung RAM (mungkin... ^_^)

Ok, mas bro . . . mungkin hanya ini yang bisa saya tulis kali ini. semoga bermanfaat saja untuk menambah pemahaman anda tentang 3DS Max ini. Oh ya, jangan lupa untuk menyebarkan blog ini ke teman-teman atau kenalan anda yang ingin belajar kompuer grafis agar blog ini semakin berkembang dan rame pengunjung. . . :-D

Selamat berkarya . . .
READ MORE - Cara Membuat Cincin Dengan 3Ds Max